Peternakan sapi metal

Beberapa waktu yang lalu, pas pulang kampung saya sempet jalan-2 ke kampung sebelah. KUTA nama kampungnya. Disana para penduduk, selain bertani mereka juga banyak yang menjalankan usaha penggemukan sapi daging. Jenis sapi yang digemukan adaha sapi mental. Aga ga jelas juga sih namanya, sapi metal atau sapi mental. Soalnya saya juga pernah membaca buku mengenai peternakan sapi jenis ini, penulisnya ada yang bilang sapi metal dan ada yang menyebut sapi mental.

Sebenarnya ada beberapa jenis sapi yang biasa dipelihara. Misalnya, sapi Bali, sapi kacang, sapi mental atau sapi Limosin. Aneh-2 ya namanya. 2 nama sapi yang saya sebut terakhir lagi ngetrend dikalangan peternak. Selain harganya yang mahal, ( bisa mencapai 12 juta-an per ekor ), juga pemberian makannya yang harus benar-2 dijaga.

Bagi teman-2 yang ingin menambah penghasilan usaha ini bisa di coba. Relatif aman. Kebetulan didaerah saya ada dokter dan mantri hewan. walau tidak menjamin 100% bahwa sapi-2 tersebut ngga akan mati. Tapi sejauh ini belum pernah ada sapi yang mati gara-gara penyakit.

Ada dua cara usaha peternakan sapi ini, yaitu Penggemukan dan Peternakan dari Pembibitan.

1. Peternakan dari pembibitan.

Peternak membeli bibit kemudian dikawinkan atau disuntik sperma ( kalo ngga salah istilahnya IB ). Kalo diTasik harga bibit sekitar 6 Juta kata peternak yang saya kunjungi. Untuk harga yang murah, pilihlah sapi yang tidak terlalu gemuk tapi dari jenis sapi metal atau Limosin. Ada jenis-jenis bibit sapi metal. Istilahnya F1, F2 dan F3. F1 istilah untuk sapi hasil perkawinan sapi lokal / kacang dengan sapi metal. F2 istilah untuk sapi sebagai hasil perkawinan F1, dan F3 adalah sapi anak dari F2. Nah F3 ini lah yang dibilang benar-benar sapi metal. Untuk dijadikan bibit, F2 juga ngga masalah.

Setelah pembelian bibit, sapi dibesarkan beberapa minggu ( kira-kira 2 Minggu ) baru kemudian dikawinkan atau di suntik IB dengan sperma sapi jantan metal atau Limosin. Biasanya sapi akan melahirkan setelah 9 Bulan. Silahkan berkoordinasi dengan mantri atau dokter hewan kalo usia kehamilan sapi sudah 9 bulan. Biasanya mereka bisa memprakirakan waktu kelahiran secara tepat. Jangan lupa memberi makan sapi dengan teratur setiap hari. Kalo perlu jangan biarkan tidak ada pakan sapi dikandang. Jangan kaget kalo pertumbuhan sapi sangat cepat. Juga jangan kaget engan pola makan sapi yang kuat kalo ngga boleh dibilang rakus.. Oh iya enaknya memelihara sapi metal, si sapi tidak pilih-pilih makanan. Mulai dari Jerami, rumput-rumputan apalagi rumput gajah, dedek, ketela dll adalah makanannya. Jerami kering juga doyan. Jadi apabila musim panen padi tiba, umpulkan jerami basahnya, jemur sampai kering kemudian simpan digudang. Apabila musim kemarau datang, berilah sapi metal tersebut dengan jerami kering tersebut. Bisa ditambah 5 KG urea yang sudah dicairkan untuk 100 KG Jerami kering, sebagi selingan pakan basah ( rumput hijau ). Kalo ada ampas tahu, lebih baik. Sebagai suplemen bagi gizi sapi. Apabila sudah lahir, anak sapi juga akan terjadi sangat cepat, cuma pemberian pakan juga harus teratur dan banyak. Napsu makan sapi metal juga sangat kuat. Oh iya selain pemberian makan yang baik, sapi juga perlu dimandikan setiap hari juga diberi kandang yang cukup dan mendapat sinar matahari yang cukup. Mengenai kandang akan saya jelaskan di artikel selanjutnya 🙂

Sebagai Gambaran, harga sapi metal umur 5 Bulan, apabila pertumbuhannya bagus harganya 5 – 6 juta rupiah. Harga yang sangat jauh berbeda dengan harga sapi kacang / lokal. Maksimal 4 juta rupiah untuk sapi berumur 2 tahun. Kecuali musim kurban kali ya… paling 6 juta.

Karena teman-teman orang yang sibuk, bisa dengan sistem bagi hasil dengan peternak. Mengenai sistem pembagiannya bisa di musyawarahkan.

Untuk jenis Peternakan penggemukan, proses-nya hampir sama. Kita hanya membeli sapi metal umur 8 atau 9 bulan. Carilah sapi yang aga kurus aja, untuk kemudian kita gemukkan dengan pola makan yang baik. Setelah gemuk baru sapi kita jual.

Terima kasih, selamat mencoba.

Orang-orang ekonomi bilang ” Pekerjakan uang kita menggaji kita”