Geliat Sepakbola di Cimanggeng 1

Image

Cimanggeng, 2 Mei 2012. Sore itu 12 remaja Cimanggeng 1 begitu bersemangat. Mereka akan bertanding sepakbola dengan anak-anak remaja desa Ciwalen yang terletak + 7 kilometer dari desa kami. Kaos team hitam biru yang mereka buat secara patungan yang mereka kenakan waktu itu, terlihat  semakin meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk bertanding. Setelah berkumpul di Warung Mang Casda yang mereka jadikan base camp, mengecek perlengkapan sepakbola, dan tidak lupa mengisi bahan bakar sepeda motor, kami pun berangkat.

Menggunakan 6 buah sepeda motor,  kami mendaki jalanan desa yang beraspal rusak dan menanjak. 15 menit yang kami tempuh untuk mencapai desa Ciwalen terasa begitu singkat. Jalanan menanjak dan berkelak kelok tak membuat remaja kita yang menamakan dirinya PSSC ini patah semangat. Keceriaan diwajah mereka seakan menjadi pertanda bahwa mereka akan memenangkan pertandingan sore itu.  Ujang yang saya bonceng waktu itu menjelaskan bahwa hampir tiap hari mereka bermain bola. Selain Ciwalen, mereka sudah bertanding ke Cipicung, Dayeuh luhur, Moncolimo, Panulisan dan kampung atau desa-desa lainnya. Kalah atau menang menjadi hal biasa bagi mereka. Sayang keterbatasan lapangan yang tidak terawat di cimanggeng 1, ketiadaan pelatih, dana untuk perlengkapan sepakbola dan juga kendaraan menjadi penghambat mereka untuk terus berlatih dan bertanding.  

Entah kapan PSSC ( Persatuan Sepakbola Cimanggeng 1 ) ini terbentuk. Yang jelas banyak remaja mulai dari tingkat SMP, SMA dan beberapa yang sudah lulus SMA menggunakan kaos hitam biru kebanggaan mereka. Pertanda yang bagus setelah PS Taruna Bakti yang merupakan tim kebanggaan kampung kami Cimanggeng 1 semakin meredup seiring dengan bertambahnya usia para pemainnya dan gagal-nya regenerasi. Banyaknya remaja yang meninggalkan kampung kami untuk meneruskan sekolah, kuliah atau bekerja ke kota membuat sepakbola semakin redup.

Baca lebih lanjut